Jumat, 12 April 2013

KETEGARAN HATI SEORANG USTADZAH


Di suatu daerah yang sebenarnya bukan daerah terpencil di daerah bandung timur, tinggal sebuah keluarga kecil yang harmonis. Sang kepala keluarga bekerja serabutan, dan sore harinya mengabdikan dirinya untuk mengajari anak anak di daerahnya untuk mengaji. Sang istri bekerja sebagai guru ngaji juga,dan dia mengajar ngaji anak dan istriku dirumah.
Waktu istriku tengah berbahagia karena mengandung anak kedua kami tahun lalu, sang Ustadzah pun sama bahagianya dikarenakan beliau pun sedang mengandung anak kedua pula,hanya berbeda hari dengan kehamilan istriku.
Ketika anak kami lahir,aku mendapatkan seorang anak laki laki kembali(anak pertamaku laki laki), sedangkan ibu Ustadzah melahirkan seorang bayi perempuan. Kami berbahagia dengan kelahiran masing masing anak kami,dan saling berkunjung untuk memberikan ucapan selamat. Pada waktu itu tergambar jelas kebahagian keluarga mereka,meski hidup dengan sangat sederhana tak henti hentinya bibir mereka berucap alhamdulillah kepada Alloh SWT,sungguh pemandangan yang sangat mengharukan untuk aku dan istriku,meski dalam segala keterbatasan mereka tetap memberikan pelajaran kepada aku bahwasannya hanya dengan ijin Alloh SWT, kebahagiaan bisa kita rasakan dimana dan kapanpun asalkan kita selalu berserah pada Nya.
Aku yang sangat berbahagia dengan kelahiran anak ke dua ku,berusaha memberikan semua kebutuhan anak kedua ku yg aku dambakan(anakku yg pertama dengan yg kedua berjarak 11 thn),tak peduli kepala jadi kaki ataupun kaki jadi kepala,dipikiranku hanya tertanam satu hall, yaitu UANG..
Begitupun aku lihat dengan keluarga ustadz dan ustadzah tersebut, sang ustadz berusaha lebih keras mencari rezeki untuk kehidupan keluarganya, tanpa sekalipun aku melihat atau mendengar rasa susah, hingga suatu hari kurang lebih di bulan januari (kurang lebih anak kami berumur 10 bulan) 2012, aku mendengar kabar bahwa anak kedua mereka mengalami sakit. entah karena tidak ada biaya,atau pun hal lainnya aku dengar mereka tidak membawa si kecil berobat ke RS,tetapi hanya ke dokter umum yg praktek di daerah kami. aku dan istriku tidak mengira kalau sakit si kecil anak pasangan Ustadzah tersebut sangat keras, sampai ketika aku dan istriku terkaget kaget mendapati berita dari pengeras suara di mesjid bahwa anak mereka telah meninggal dunia….
Ya Alloh ya Tuhanku,,berikanlah tempat terindah untuk anak mereka di Surga Mu,seperti janji Mu yang pasti..dan berikanlah kekuatan dan kesabaran pada orang tuanya…
Kami berkunjung kepada mereka untuk sekedar mengucapkan belasungkawa,yg sebetulnya tidak mungkin dapat menghibur mereka, danbertanya ikhwal ceritanya,,Subhanalloh ternyata si kecil meninggal di pelukan Ummi nya saat mereka berdua berusaha membawa anak mereka ke RS dengan menggunakan sepeda motor bebek keluaran thn 70 an kepunyaan mereka,diperjalanan sebelum sampai RS  al-islam bandung ,tepatnya daerah  cibiru anak mereka berpulang bertepatan adzan maghrib berkumandang…Ustadzah memberitahukan suaminya kalau anaknya sudah tidak bernafas,,,
Apa yg akan kita lakukan apabila mengalami hal itu??????
Aku mungkin akan meraung raung menangis sekeras kerasnya,munkin pula manyalahkan Nya, mungkin pula jatuh tak sadar kan diri… tetapi Subhanalloh, pasangan tersebut memilih masuk kedalam mesjid di dekat kampus universitas islam dan menunaikan shalat maghrib terlebih dahulu,,jenazah si kecil dibiarkan terbaring seperti tidur dengan nyenyaknya,,setelah selesai barulah mereka pulang membawa jenazah anak tercinta mereka tanpa setetes air mata pun di mata mereka. ketika kutanya apa yg membuat mereka begitu pasrah dan sabar,mereka hanya menjawab “anak kami bukan seutuhnya anak kami,kami hanya dititipi oleh Nya,anak kami hakikatnya hanya milik Alloh SWT,dan pasti Dia akan mengambilnya kembali, entah hari ini,lusa atau kapanpun tapi pasti Dia akan mngambilnya kembali,dan kami tidak bersedih karena kami yakin janji Nya kalau nanti masa kami pun tiba,kami pasti akan dijemput oleh anak kami yg sudah membangunkan rumah unuk kami di surga Nya”….
Aku tatap istriku yg sedang menangis mendengar cerita tersebut,sesekali Ustadzah menenangkan istriku sambil tersenyum ridha…….
Ya Alloh Ya robal allamin…..berikanlah kesehatan pada kedua anak kami,,panjangkan umurnya,,tinggikan derajatnya,,jadikanlah kami orang orang yang sabar sesabar keluarga Ustadz diatas…amien

Tidak ada komentar:

Posting Komentar