No.
|
Puisi
|
Keterangan
|
1.
|
Judul: Puisi Kehidupan
Isi : Puisi tersebut
bercerita tentang keluh kesah dan penyesalan seseorang yang dalam
kehidupannya merasa bahwa dirinya belum sepenuhnya menjalankan perintah
Tuhannya. Di satu sisi seiring berjalannya waktu, umurnya semakin bertambah.
Waktu tidak bisa dihentikan begitu saja, pada kenyataannya waktu akan tetap
membawanya dalam lembaran yang baru apabila Tuhan mengizinkan.
Penyair mengibaratkan umur
seseorang dengan daun gugur yang
artinya setiap tahunnya jatah hidup seseorang di dunia berkurang, dan umurnya
bertambah pula itu juga terjadi karena izin Tuhannya.
Dalam puisi itu, penyair
menyadari bahwa setiap tahun umurnya semakin bertambah. Namun, selama dalam menjalani
hidupnya dia masih belum banyak melakukan hal untuk kehidupan di akhiratnya
yaitu diibaratkan penyair dengan ibadah yang kurang, dan meskipun penyair
telah melakukan ibadah, dia merasa bahwa ibadah yang dilakukannya jauh dari
kata khusyuk. Penyair itu merasa bahwa apa yang dia lakukan lebih
mementingkan sisi duniawinya dari pada akhiratnya, sehingga menyisakan sebuah
penyesalan dalam hidup penyair. Jika tahun depan Tuhan masih mengizinkan untuk
hidup, maka penyair ingin merubah cara hidupnya menjadi lebih baik, misalnya
lebih khusyuk dalam melakukan ibadah agar dalam hal duniawi dan akhiratnya
seimbang, serta dia dapat mencapai kesempurnaan menjadi khalifah Tuhan.
|
2 kali baca
|
2.
|
Judul : Krawang-Bekasi
Isi: Puisi
Krawang-Bekasi adalah puisi yang bercerita tentang para pahlawan Indonesia
yang telah gugur dalam peperangan melawan penjajah. Jasad para pahlawan
tersebut kini di makamkan di antara Kerawang dan Bekasi. Dalam puisi ini
penyair mengibaratkan tentang keluh kesah para pahlawan yang telah gugur
yaitu para pahlawan ingin para generasi yang akan datang tetap melanjutkan
perjuangannya dalam mempertahankan kemerdekaan dan menjaga tanah air
Indonesia. Para pahlawan juga menginginkan agar generasi yang akan datang
tidak pernah melupakan jasa-jasa para pahlawan yang telah merebut Indonesia
dari tangan penjajah. Generasi yang akan datang seharusnya menghargai jasa-jasa
para pahlawan yang rela gugur demi tanah air Indonesia.
|
4 kali baca
|
Rabu, 03 April 2013
Analisis Puisi Chairil Anwar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar