Pemerolehan
bahasa atau akuisisi bahasa adalah proses pemerolehan bahasa pertama atau
bahasa ibu yang diperoleh seorang kanak-kanak dan berlangsung di dalam otak.
Proses yang terjadi saat anak memperoleh bahasa pertamanya yaitu proses kompetensi,
dan proses performansi. Kompetensi adalah proses penguasaan tata bahasa yang
berlangsung secara tidak disadari, sedangkan performansi melibatkan dua proses
yaitu proses pemahaman dari bahasa yang
kali pertama didengar (bahasa ibunya) dan selanjutnya melibatkan kemampuan
untuk menciptakan kalimat-kalimat sendiri.
Berikut
beberapa teori atau hipotesis yang berkaitan dengan masalah pemerolehan bahasa
yaitu:
1. Hipotesis
Nurani
Manusia
lahir dengan sudah dilengkapi oleh suatu alat yang memungkinkan dapat berbahasa
dengan mdah dan cepat. Namun, hal itu sukar dibuktikan secara empiris. Oleh
karena itu, muncul hipotesis nurani yaitu bahasa dibawa sejak lahir, berada di
dalam otak atau sudah ada sejak semula yang dianugerahkan Tuhan ada manusia.
Ada dua macam hipotesis nurani yaitu hipotesis nurani bahasa dan hipotesis
nurani mekanisme.
Chomsky
berpendapat mengenai Hipotesis Nurani
bahwa sejak lahir manusia sudah memiliki alat khusus untuk berbahasa dalam
memori otaknya yang berupa LAD (Language
Aquisition Device). Hal itu tercermin pada seorang bayi yang sebenarnya di
dalam otak sudah tersimpan suatu alat untuk berkomunikasi yang diturunkan
secara biologis, tetapi belum bisa untuk diungkapkan. Namun, seiring
berjalannya waktu seorang bayi bisa berbahasa ibu karena adanya jalinan batin
yang kuat antar keduanya.
Hipotesis
nurani mekanisme yaitu proses pemerolehan bahasa oleh
manusia ditentukan oleh perkembangan kognitif umum dan mekanisme nurani umum yang
berinteraksi dengan pengalaman.
2. Hipotesis
Tabularasa
Dalam
hipotesis ini mengatakan bahwa seorang bayi lahir diibaratkan seperti kertas
kosong, bersih tanpa coretan suatu apapun. Namun, seiring berjalannya waktu,
kertas kosong itu akan disi dengan berbagai pengalaman-pengalaman. Menurut
hipotesis tabularasa, semua pengetahuan-dalam-bahasa manusia yang tampak dalam
perilaku berbahasa merupakan hasil dari integritas peristiwa-peristiwa
linguistik yang dialami dan diamati oleh manusia itu. Jadi, manusia itu akan
memperoleh bahasanya melalui pengalaman-pengalaman linguistik dalam
kesehariannya.
3. Hipotesis Kesemestaan Kognitif
Menurut
teori yang didasarkan pada kesemestaan kognitif, bahasa diperoleh berdasarkan
struktur-struktur kognitif deriamotor. Struktur-struktur ini diperoleh
kanak-kanak melalui interaksi dengan benda-benda atau orang-orang di
sekitarnya.
A.
Pemerolehan
Bahasa dalam Bidang Fonologi
Dalam bidang fonologi ini, pemerolehan
bahasa pada kanak-kanak yaitu adanya rangkaian atau susunan huruf-huruf vokal
dan konsonan yang akan menghasilkan suatu kata. Contoh: bahasa kali pertama
yang diperoleh seorang bayi dari ibunya berupa /m/a/m/a yang terus-menerus
diajarkan secara perlahan-lahan, sehingga lama-kelamaan akan terbiasa
mengucapkan kata itu walaupun masih kurang jelas.
B.
Pemerolehan Bahasa dalam
Bidang Semantik
Clark secara umum menyimpulkan perkembangan
pemerolehan semantik ini ke dalam empat tahap yaitu sebagai berikut:
a. Tahap
penyempitan makna kata
Kanak-kanak menganggap bunyi
guk-guk hanyalah anjing yang dipelihara di rumah saja tidak termasuk yang
berada di luar rumah)
b. Tahap
generalisasi berlebihan
Anak-anak mulai
menggeneralisasikan makna suatu kata secara berlebihan. Jadi, yang dimaksud
dengan anjing atau gukguk adalah semua binatang berkaki empat.
c. Tahap
medan semantik
Kanak-kanak mulai
mengelompokkan kata-kata yang berkaitan ke dalam satu medan semantik. Umpamanya
kalau pada utamanya kata anjing berlaku untuk semua binatang berkaki empat, tetapi
setelah mereka mengenal kata kuda, kambing, harimau maka kata anjing berlaku
untuk anjing saja.
d. Tahapa
generalisasi
Kanak-kanak telah mulai mampu
mengenal benda-benda yang sama dari sudut presepsi, bahwa benda-benda itu
mempunyai fitur-fitur semantik yang sama. Pengenalan seperti ini semakin
sempurna jika kanak-kanak itu semakin bertambah usia. Jadi, ketika berusia
antara lima tahun sampai tujuh tahun misalnya, mereka telah mampu mengenal yang
dimaksud dengan hewan yaitu semua makhluk yang termasuk hewan.
C.
Pemerolehan
Bahasa dalam Bidang Sintaksis
Dalam bidang sintaksis, anak memulai berbahasa
dengan mengucapkan satu kata (atau bagian kata dan menurutnya itu merupakan
suatu kalimat.
D.
Pemerolehan
pada Bidang Leksikon
Sebelum anak dapat mengucapkan
kata, dia memakai cara lain untuk berkomunikasi yaitu dia memakai tangis dan
gesture. Pada mulanya kita kesukaran member makna untuk tangis yang kita dengar
tetapi lama-kelamaan kita tahu pula akan adanya tangis-sakit, tangis-lapar, dan
tangis-basah.
E.
Pemerolehan
Bahasa dalam bidang pragmatik
Pragmatik adalah studi tentang
penggunaan bahasa dalam hubungannya dengan orang lain dalam masyarakat yang
sama. Seorang anak pun diajari bagaimana cara berbahasa yang baik dengan orang
lain agar tidak menyinggung mitra tuturnya.
DAFTAR PERTANYAAN
- Apa prinsip-prinsip yang ada di dalam pembelajaran bahasa pertama? Sebutkan dan jelaskan!
- Jelaskan tentang pendekatan behavioristik, nativis, dan fungsional! Berikan contoh konkritnya!
Mantap blog nya mbak. Salam kenal. Saya Fian, mahasiswa sastra dari makassar.
BalasHapus