Komprehensi dapat didefinisikan
sebagai suatu proses mental di mana pendengar mempersepsi bunyi yang
dikeluarkan oleh seorang pembicara dan memakai bunyi-bunyi itu untuk membentuk
suatu interpretasi tentang apa yang dia perkirakan dimaksud oleh pembicara.
Setelah pemahaman atas ujar itu terjadi,
pendengar menentukan, apakah ada tindakan yang perlu dilakukan sesuai dengan
apa yang difahami.
1.
Struktur Batin dan Struktur Lahir
Bahwa makna suatu kalimat ternyata
tidak hanya ditentukan oleh wujud permukaan yang kita dengar atau lihat saja
tetapi bahkan terutama oleh representasi yang mendasarinya. Dengan kata lain,
suatu kalimat tidak hanya memiliki struktur lahir tetapi juga struktur batin
2.
Proposisi
Unit-unit makna pada kalimat dinamakan
proposisi (Clarak dan Clarak 1977 : 11). Proposisi terdiri dari dua bagian ;
(1) argument, yakni, ihwal atau ihwal-ihwal yang dibicarakan, dan (b).
predikasi, yakni, pernyataan yang dibuat mengenai argument.
3.
Konstituen sebagai Relita Psikologis
Konstituen bukanlah hanya sekedar potongan
kalimat yang sifatnya arbiter saja. Pemotingan kalimat mennjadi konstituen
mempunyai landasan psikologis maupun sintaksis yang kuat. Pertama, konstituen
merupakan satu kesatuan yang utuh secara konseptual. Kedua, pemotongan kelompok
kata di luar konstituen akan mengganggu komprehensif. Ketiga, yang kita simpan
dalam memori kita bukanlah kata-kata yang lepas dari konstituenya, tetapi
kesatuan makna makna dari masing-masing konstituen.
4.
Strtegi dalam Memahami Ujaran
Dalam memahami suara ujaran. Ada paling tidak tiga faktor
yang ikut membantu. Pertama adalah faktor yang berkaitan dengan pengetahuan
dunia. Disamping pengetahuan tentang dunia, dalam memahami ujaran kita juga
dibantu oleh faktor-faktor sintaktik . Kalimat terdiri dari konstituen, dan
onstituen juga memiliki stuktur tertentu. Struktur konstituen inilah yang
membantu kita memahami ujaran. Dengan kata lain, kita dapat memakai
strategi-strategi sintaktik untuk
membantu memahami suatu ujaran.
Selain strategi sintaktik, ada juga
memakai strategi semantik dalam memahami ujaran. Berikut adalah beberapa
strategi semantik yang dipakai:
a.
Pakailah nalar dalam memahami ujaran.
b.
Carilah konstituen yang memenuhi syarat-syarat semantik
tertentu.
c.
Apabila ada urutan kata N V N, maka N yang pertama
adalah pelaku perbuatan, kecuali ada
tanda-tanda lain yang mengingkarinya.
d.
Bila dalam wacan kita temukan pronominal seperti dia,
mereka, atau kami, mundurlah dan carilah antesiden untuk pronominal ini
e.
Informasi lama biasanya mendahului informasi baru.
5.
Ambiguitas
Dalam
percakapan tersebut kadang-kadang kita menemukan kalimat yang maknanya lebih
dari satu yang bisa disebut ambigu atau taksa
·
Macam-macam
Ambiguitas
a.
Ambiguitas leksikal ialah ambiguitas karena bnetuk
leksikal yang dipakai.
b.
Ambiguitas Gramatikal ialah ambiguitas disebabkan oleh
struktur kalimat yang dipakai. Dalam bahasa Indonesia jika dua nomina berjejer
sebagai frasa maka nomina yang kedua menerangkan nomina yang pertama.
·
Teori Tentang Ambiguitas
Teori yang pertama yaitu Garden Path Theory (GPT) menurut
teori Frazier tahun 1987 dalam Soenjono
D.:2012, orang membangun makna berdasrkan pengetahuan sintaktik. Kita
seolah-olah berjalan dikebun melewati jalan setapak, tetapi setelah tahu jalan
itu keliru barulah kita balik untuk mencari jaln yang lain.
Teori yang lain ialah teori yang dinamakan Constraint
Satifaction Theory. Model-model teori ini mengikuti pandangan kaumkaum
koreksionis yang menyatakan bahwa unit-unit pemrosesan awal memiliki daya
asosiatif yang berbeda-beda.
·
Pemrosesan Kalimat Non-Harfiah
Metaphor ialah kata yangmengungkapkan persamaan sesuatu
dengan sesuatu yang lain meskipun keduanya tidaklah sama.
·
Pemrosesan Secara Sintaktik atau Semantik
Kompetensi kita sebagi penutur asli sintaksis bahasa kita
meupakn bekal intuitif yang membimbing kita untuk menerima, menolak, meragukan
dan mendeteksi ambiguitas suatu kalimat. Sebagai penutur asli, kita juga
memiliki intuisi semantic, baik yang sifatnya universal maupun local.
6. Penyimpanan
Kata
Berikut adalah proses memahami makna sebuah
kata misalkan pada kata pena.
a.
Pertama, kita harus menemukan apakah keempat bunyi yang
didengar , /p/ /e/ /n/ /a/, adalah bahasa kita.
b.
Kedua, kita harus mengumpulkan fitur yang secara alami
melekat pada benda itu, bentuk fisiknya,
c.
Ketiga, kita harus membandingkan denan benda-benda lain
yang fitur-fiturnya tumpang tindih dengan fitur-fitur kata tersebut, misalkan
pensil, kapur, spidol, stabile dan marker.
d. Keempat,
memilih antara beberapa benda tersebut yang memiliki semua syarat. Selanjutnya
preses yang dilakukan adalah proses eliminasi: pensil memenuhi banyak syarat
tapi wujud fisik tulisannya bukan dari tinta, spidol juga memenuhi banyak
syarat akan tetapi hasil tulisannya juga tidak sama.
DAFTAR PERTANYAAN
1.
Bagaimanakan proses atau tahap-tahap ujaran manusia!
2.
Apa perbedaan struktur lahir dan batin dalam pemahaman
ujaran manusia!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar