Damono
(2009: 1) mengatakan bahwa kajian sastra bandingan merupakan kajian dalam ilmu
sastra yang tidak bisa menghasilkan teori sendiri. Jadi, kajian sastra
bandingan dapat menerapkan berbagai teori, sepanjang teori itu tidak menyimpang
dari prinsip-prinsip kajian bandingan.
Menurut
Endraswara (2011: 95) ruang lingkup sastra bandingan lebih luas dari pada ruang
lingkup sastra nasional, baik secara aspek geografis maupun bidang
penelitiannya. Sastra bandingan dapat dikatakan sebagai suatu penelitian yang
mempelajari hubungan dua kesusastraan atau lebih.
Sastra
bandingan bertujuan membandingkan karya sastra dengan bidang lain sebagai
ungkapan kehidupan (Clements dalam Noor, 2006:1).
Studi
interteks dan studi bandingan akan mencari dua hal, yaitu: (1) affinity
(pertalian, kesamaan) dan atau paralelisme serta varian teks satu dengan yang
lain, (2) pengaruh karya sastra satu kepada karya lain atau pengaruh sastra
pada bidang lain dan sebaliknya. Dua hal tersebut masih bisa dikembangkan lagi
menjadi beberapa lingkup sastra, antara lain; (a) perbandingan antara karya
pengarang satu dengan lainnya, pengarang yang sezaman, antargenerasi, pengarang
yang senada, dan sebagainya; (b) membandingkan karya sastra dengan bidang lain;
(c) kajian bandingan yang bersifat teoritik, untuk melihat sejarah, teori, dan
kritik sastra.
Dari
ruang lingkup demikian, sastra bandingan dapat digolongkan ke dalam empat
bidang utama, yaitu:
1.
Kajian yang bersifat komparatif
2.
Kajian bandingan histories
3.
Kajian bandingan teoritik
4.
Kajian antardisiplin ilmu
Tiga
lingkup sastra bandingan, yaitu:
1.
Bandingan sastra lisan
2.
Bandingan sastra tulis
3.
Bandigan dalam kerangka supranasional
Kajian
sastra bandingan secara umum dapat diketahui melalui dua madzhab yaitu:
1. Madzhab Perancis yang menekankan pada
perbandingan sastra dengan sastra nasionalis yang didasarkan pada aspek
intrinsik dimana karya sastra diteliti dengan membandingkan dengan karya sastra
lain atas pertimbangan dari aspek linguistik, pertukaran tema, gagasan, feeling
dan nasionalisme.
2. Madzhab
Amerika lebih mengedepankan perbandingan karya sastra antarnegara, bangsa di
satu pihak dan studi bandingan antar bidang di pihak lain. Keterkaitan antara
sastra bandingan dan sastra nasional yang secara umum sastra nasional dianggap
sebagai lingkup yang lebih tertutup dibandingkan dengan sastra bandingan.
Sastra secara menyeluruh berarti mempelajari tentang gerakan dan aliran sastra
yang melampaui batas nasional. Sedangkan sastra bandingan mempelajari hubungan
dua kesusastraan atau lebih.
DAFTAR RUJUKAN
Damono, Sapardi Djoko. 2005. Pegangan Penelitian Sastra Bandingan. Jakarta: Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional.
Endraswara, Suwardi. 2008. Metodologi Penelitian Sastra.
Yogyakarta: Media Pressindo.
Noor,
Redyanto. 2005. Pengantar Pengkajian
Sastra. Semarang: Fasindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar